Mengusung Program Kerja Pembuatan ‘Taman Baca Laerung’, Ini Harapan Posko 8 KKN 66 UINAM

Mengusung Program Kerja Pembuatan ‘Taman Baca Laerung’, Ini Harapan Posko 8 KKN 66 UINAM
WAJO, SABDATA – Posko 8 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-66 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) yang di tempatkan di Desa Laerung, Kec. Majauleng, Kab. Wajo ini mempunyai salah satu program kerja yaitu membuat Taman Baca di Desa Laerung.

Posko 8 terdiri dari tujuh orang, yakni Andika, Yasysyar Hidayat, Suryani, St. Arafa Rahma, Ayudia Jafar, Risdayanti dan Milnia Dewi.
Ketujuh orang ini mengusung program kerja berupa pembuatan taman baca karena melihat masih kurangnya minat baca anak-anak di Desa Laerung.

Selain itu, mereka juga khawatir akan semakin ganasnya smartphone dalam mencuri perhatian anak-anak untuk bermain game dan semacamnya, setiap hari bahkan setiap jam.
Akibatnya, permainan-permainan tradisional tidak lagi dimainkan oleh anak-anak sekitar karena dianggap tidak menarik lagi. Padahal, permainan tersebut mengandung unsur pembelajaran di dalamnya maka harus dibudidayakan sebelum hilang dimakan kecanggihan teknologi.

“Kami menghadirkan Taman Baca Laerung dengan harapan untuk memunculkan minat baca sejak dini bagi anak-anak di Desa Laerung,” ucap Yasysyar Hidayat.

Ia juga menambahkan bahwa taman baca tersebut bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

“Di taman baca tersebut bukan hanya tempat untuk membaca buku yang cocok untuk anak-anak yang ingin membaca tetapi juga sebagai ruang atau tempat untuk belajar dan menulis,” jelasnya.

Posko 8 Mahasiswa KKN ang. 66 UINAM ini mengaku, tidak ada maksud dan tujuan lain selain menciptakan atau memunculkan minat baca anak-anak di Desa Laerung dan memberikan semacam pemahaman bahwa “Untuk mencintai banyak buku maka kita harus mencintai satu buku dulu”.

Dalam proses belajar, ada hal yang bisa dikatakan vital yakni membaca. Rendahnya budaya baca serta minimnya akses untuk bacaan yang baik dan cocok untuk mereka, serta kurangnya ajakan untuk “mencoba” membaca adalah beberapa dari banyaknya faktor utama budaya baca sejak dini dikatakan cukup rendah.
Selain itu, beberapa sekolah juga belum memaksimalkan dalam upaya menciptakan kebiasaan membaca bagi para murid-muridnya.


Maka dari itu, kami dari Posko 8 KKN ke-66 UINAM berusaha mengoptimalkan kebiasaan belajar yang dibumbui berupa permainan-permainan atau biasa disebut bermain sambil belajar dan membaca buku di Taman Baca Laerung tersebut sebelum penarikan.


Semoga masyarakat sekitar dapat melihat bahwa yang dibutuhkan anak-anak adalah belajar dengan membuat mereka terlibat dalam pembelajaran tersebut, seperti belajar yang diwarnai dengan permainan-permainan.
“Kami juga berharap semoga kebiasaan yang kami terapkan selama beberapa hari di Desa Laerung dapat diteruskan dan menjadi suatu kebiasaan yang baik juga oleh masyarakat, khususnya para anak-anak di desa tersebut,” tutupnya.





Kontributor: Yasysyar Hidayat
Editor: Rika Arlianti DM

Posting Komentar

0 Komentar